
Sumber : Reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan yang menyelam ke kedalaman yang menakjubkan di dua palung samudra di Pasifik barat laut telah menemukan komunitas makhluk laut yang berkembang pesat yang mendapatkan makanannya bukan dengan memakan bahan organik seperti kebanyakan hewan, tetapi dengan mengubah bahan kimia menjadi energi.
Mereka menemukan komunitas hewan berbasis kemosintesis ini, didominasi oleh cacing tabung dan kerang, selama serangkaian penyelaman menggunakan kapal selam berawak ke dasar palung Kuril-Kamchatka dan Aleut. Makhluk-makhluk ini hidup dari cairan kaya hidrogen sulfida dan metana yang merembes dari dasar laut di wilayah gelap dan dingin yang tak terjangkau sinar matahari ini.
Ahli geokimia kelautan Mengran Du dari Institut Sains dan Teknik Laut Dalam, atau IDSSE, bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, mengatakan penemuan itu sangat mencengangkan baginya.
"Kesan pertama yang terlintas di benak saya adalah 'Saya tidak percaya,' tapi... mimpi (memang) menjadi kenyataan", kata Du, salah satu penulis penelitian yang diterbitkan pada 30 Juli di jurnal Nature.
Ekosistem ini ditemukan pada kedalaman yang lebih dalam daripada Gunung Everest, puncak tertinggi di Bumi. Kedalaman terdalamnya adalah 9.533 meter (31.276 kaki) di bawah permukaan laut di Palung Kuril-Kamchatka. Kedalaman ini hampir 25% lebih dalam daripada hewan serupa yang pernah didokumentasikan sebelumnya di mana pun.
"Triknya, trik bagaimana kehidupan ini beradaptasi dengan lingkungan ekstrem itu, mereka pasti punya cara khusus, seperti bagaimana mereka beradaptasi dengan tekanan yang sangat tinggi," kata Du.